Pemulihan Infrastruktur Sumut Dipercepat Setelah Longsor Melanda

 

Pemulihan Infrastruktur Sumut Dipercepat Setelah Longsor Melanda

Upaya pemulihan infrastruktur di sejumlah wilayah di Sumatera Utara menunjukkan kemajuan signifikan. 

Laporan terbaru dari Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Sumatera Utara BBPJN dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana BNPB menyebut bahwa hingga Rabu 10 Desember 2025 sebanyak 171 titik longsor telah tertangani. Ini menunjukkan bahwa upaya penanganan pascabencana berjalan dengan intensif di berbagai kabupaten dan kota terdampak.

Namun meskipun banyak titik sudah diperbaiki kondisi belum sepenuhnya pulih karena ada empat koridor utama yang masih tidak bisa dilewati karena kerusakan berat.

Daerah Terdampak dan Lingkup Perbaikan

Sebaran Lokasi Perbaikan

Lokasi yang menjadi target rehabilitasi mencakup banyak wilayah di Sumut antara lain kabupaten dan kota seperti Tapanuli Tengah Sibolga Tapanuli Utara Tapanuli Selatan Mandailing Natal Dairi Karo serta kota kota besar seperti Medan Deli Serdang dan Binjai.

Menurut data dari kerusakan yang meliputi 171 titik longsor terdapat pula 27 titik jalan putus 38 titik amblas 4 oprit jembatan putus serta 28 area genangan banjir yang tertangani.

Kemajuan dan Sisa Tantangan

Meski banyak yang telah diperbaiki masih ada empat koridor utama yang belum bisa dilewati karena kerusakan berat. Koridor koridor itu adalah jalur antara Tarutung Sibolga Tarutung Sipirok Sibolga Batangtoru dan Batangtoru Singkuang.

Sebagai solusi sementara akses ke beberapa wilayah dialihkan melalui jalur alternatif. Misalnya rute menuju Sibolga sementara memakai jalur Sidikalang Barus Sibolga sedangkan jalur pengganti Tarutung Sipirok menggunakan ruas Siborong Borong Pangaribuan Sipirok sepanjang 114 kilometer. 

Namun jalur ini hanya aman untuk kendaraan kecil karena kondisi jalan yang masih belum stabil.

Ruas dengan kerusakan paling parah adalah batas Kota Tarutung Taput Sibolga sebanyak 96 titik terdampak dan ruas Tarutung Sipirok dengan 54 titik rusak. Di ruas Rampa Poriaha Mungkur juga ditemukan 12 titik longsor dan amblas tujuh di antaranya adalah longsor besar yang membuat jalan terputus total.

Dari 31 lokasi jalan putus akibat longsor dan amblas 10 titik badan jalan dan 3 jembatan telah selesai diperbaiki. Untuk ruas Tarutung Sipirok 50 dari 54 titik sudah tersambung kembali meski satu titik utama masih dalam proses pemulihan. 

Sedangkan pada ruas Tarutung Sibolga 78 dari 96 titik sudah tertangani sisanya adalah area longsor besar yang belum bisa dijangkau alat berat karena kondisi medan yang masih labil.

Meski proses pemulihan berjalan pemerintah dan tim teknis memperingatkan bahwa jumlah titik terdampak mungkin bertambah seiring makin dibukanya akses ke lokasi yang sebelumnya tertutup. Potensi kerusakan tersembunyi bisa terungkap kemudian.

Apa Artinya Bagi Warga dan Mobilitas

Pemulihan infrastruktur ini membawa harapan bagi masyarakat terdampak bencana. Jalan yang putus amblas atau tidak bisa dilewati membuat aktivitas sehari hari distribusi logistik pelayanan darurat hingga ekonomi lokal terhenti. Perbaikan berarti memulihkan konektivitas aksesibilitas dan rasa aman.

Namun kenyataannya kondisi belum 100 persen stabil. Jalur alternatif masih rentan jalan darurat belum sepenuhnya padat atau aman dan cuaca buruk bisa menghambat pemadatan tanah. Itu artinya mobilitas terutama untuk kendaraan berat atau transportasi publik masih harus dijalani dengan kehati hatian ekstra.

Upaya Terus Berlanjut: Komitmen Pemerintah dan Tantangan di Depan

Pemerintah melalui BNPB bersama BBPJN dan instansi terkait terus bergerak cepat untuk mengatasi dampak kerusakan. Mobilisasi alat berat rekayasa jalur darurat serta penanganan genangan dan longsor menjadi prioritas untuk memulihkan kondisi secepat mungkin.

Namun tantangannya tidak kecil. Infrastruktur jalan nasional yang rusak parah memerlukan perhatian ekstra dalam stabilisasi tanah rekayasa ulang jalur dan pengamanan terhadap kemungkinan longsor susulan terutama mengingat kondisi cuaca yang belum menentu.

Selain itu rehabilitasi jangka panjang juga dibutuhkan: perbaikan jembatan perkuatan lereng sistem drainase serta mitigasi risiko banjir longsor di masa depan. Karena ketika musim hujan kembali datang tanpa mitigasi yang baik kerusakan bisa kembali terjadi.

Beberapa Info Terbaru

Kabar bahwa 171 titik longsor di Sumut sudah tertangani menjadi angin segar bagi banyak warga dan pihak terdampak. Ini menunjukkan bahwa ketika nyawa infrastruktur dan harapan masyarakat digabungkan pemulihan bisa berjalan cepat dan nyata.

Meski demikian pekerjaan belum selesai. Masih ada koridor utama yang terputus jalur darurat yang belum stabil dan risiko longsor susulan mengintai. Oleh karena itu komitmen jangka panjang pengawasan terus menerus dan adaptasi terhadap kondisi alam harus terus dijalankan agar infrastruktur sekaligus kehidupan banyak orang bisa benar benar pulih.

Dengan semangat kolektif dan kerja keras semua pihak Sumut bisa bangkit setelah luka longsor. Dan semoga jalan yang rusak bukan cuma terganti tapi juga lebih kuat dari sebelumnya supaya warga bisa melewati dan kembali menjalani kehidupan normal tanpa rasa takut.

Lebih baru Lebih lama

ads

Berita Amanah dan Terpeercaya

ads

Berita Amanah dan Terpeercaya
Berita Amanah dan Terpeercaya

نموذج الاتصال