![]() |
| Foto: Sumber/X |
FlashNews86.com ] BRUSSEL – Kericuhan pecah di jantung ibu kota Belgia, Kamis (18/12/2025), saat ribuan petani menggelar aksi besar-besaran di kawasan kantor pusat Uni Eropa (UE). Sekitar 7.000 demonstran dengan hampir 1.000 traktor memadati jalanan Brussels, memicu bentrokan sengit dengan aparat kepolisian dan melumpuhkan aktivitas kota.
Aksi yang semula berlangsung sebagai unjuk rasa damai menentang reformasi Kebijakan Pertanian Bersama UE serta rencana perjanjian perdagangan bebas dengan blok Mercosur Amerika Selatan, berubah menjadi kekacauan ketika massa menerobos barikade polisi di sekitar Parlemen Eropa.
Rekaman yang beredar luas di media sosial memperlihatkan asap hitam membubung dari ban dan jerami yang dibakar. Traktor-traktor berukuran besar memblokir ruas jalan utama, sementara sebagian pengunjuk rasa merusak fasilitas umum dan memecahkan jendela gedung di sekitar kompleks parlemen.
Situasi memanas ketika demonstran melemparkan batu, kentang, dan berbagai benda ke arah aparat. Polisi anti huru hara merespons dengan gas air mata dan meriam air untuk membubarkan massa. Dalam kekacauan tersebut, setidaknya satu pengunjuk rasa terlihat dijatuhkan dan dipukuli saat polisi berupaya mengamankan area.
Otoritas Belgia menyatakan aksi tersebut sebenarnya telah mendapat izin, namun hanya untuk jumlah traktor yang terbatas. Kenyataannya, hingga siang hari, sekitar 1.000 traktor telah membanjiri Brussels, jauh melampaui batas yang disepakati.
Menjelang malam, polisi mengklaim berhasil menguasai kembali sebagian wilayah, meski sejumlah traktor dan demonstran masih bertahan di beberapa titik strategis kota.
Demonstrasi ini berlangsung bertepatan dengan pertemuan puncak para pemimpin Uni Eropa di Brussels, yang kembali membahas kesepakatan dagang Mercosur—isu yang telah lama menuai kontroversi.
Petani di Belgia, Prancis, dan negara-negara UE lainnya menilai perjanjian tersebut berpotensi membuka keran impor produk pertanian murah dari Amerika Selatan. Mereka khawatir hal ini akan menekan daya saing petani Eropa yang selama ini dibebani standar lingkungan dan kesejahteraan hewan yang lebih ketat.
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menyatakan penandatanganan kesepakatan Mercosur tidak akan dilakukan akhir pekan ini dan ditunda hingga bulan depan. Namun, para pengkritik menilai penundaan tersebut tidak menjawab kekhawatiran utama petani dan hanya bersifat sementara.
Editor: Pri

