Rusia China Perkuat Patroli Udara Bareng, Jepang Siaga Ketat

 

Rusia China Perkuat Patroli Udara Bareng, Jepang Siaga Ketat

Dalam langkah militer terbaru, militer Chinese People’s Liberation Army (PLA) dan Russian Aerospace Forces menggelar patroli udara bersama di wilayah sekitar Laut China Timur dan laut di barat Pasifik. Ini merupakan patroli strategis kesepuluh sejak 2019 sebagai bagian dari kerja sama tahunan kedua negara.

Operasi ini melibatkan sejumlah pesawat termasuk pembom strategis Rusia, pembom China, serta jet tempur yang terbang bersama dalam formasi jauh dari wilayah udara nasional negara lain. Pihak China menyebut patroli ini sebagai bagian dari latihan rutin dan menegaskan tidak menargetkan negara mana pun.

Reaksi Jepang Jet Tempur Siaga Kritikan Terbuka

Respons dari Japan Self Defense Forces (JSDF) datang cepat. Pemerintah Jepang melaporkan bahwa jet tempurnya dikerahkan untuk memantau pesawat pesawat Rusia dan China yang mendekati wilayah Jepang.

Menteri Pertahanan Jepang menyebut operasi patroli tersebut sebagai “pamer kekuatan” yang jelas ditujukan untuk memberi tekanan kepada Jepang. Jepang pun menyatakan prihatin terhadap stabilitas keamanan kawasan.

Selain Jepang, negara tetangga juga bereaksi. Militer di Korea Selatan sempat melacak sejumlah pesawat Rusia dan China yang sempat memasuki zona identifikasi pertahanan udaranya.

Mengapa Patroli Ini Dianggap Signifikan Saat Ini

Sejak beberapa tahun belakangan, patroli bersama seperti ini sudah semakin sering dilakukan. Namun yang membuat patroli kali ini menarik perhatian terjadi di saat hubungan antara Jepang dan China sedang sangat tegang. 

Pilihan waktu dan lokasi dekat jalur strategis Okinawa, Miyako, dan perairan dekat Jepang memunculkan kesan bahwa patroli tersebut bukan sekadar latihan biasa.

Pihak China menyatakan bahwa semua aktivitas dilakukan sesuai hukum internasional, tidak memasuki wilayah udara negara lain, dan bukan ditujukan terhadap kekuatan tertentu.

Di sisi lain, banyak analis melihat pola ini sebagai bagian dari strategi geopolitik yang lebih luas untuk menunjukan solidaritas militer antara Rusia dan China serta mengirim sinyal ke Jepang dan sekutunya di kawasan Indo Pasifik bahwa kekuatan militer gabungan ini mulai mengambil posisi aktif.

Implikasi Bagi Keamanan Regional

Patroli udara gabungan ini menunjukkan bahwa Rusia dan China makin memperdalam koordinasi militer bukan hanya latihan biasa, tapi patroli strategis di kawasan sensitif. Hal ini bisa mengubah dinamika keamanan regional terutama bagi negara negara seperti Jepang, Korea Selatan, dan wilayah sekitar Laut China Timur dan Barat Pasifik.

Bagi Jepang, peningkatan frekuensi patroli semacam ini mempertegas tekanan militer yang terus meningkat di sekitarnya. Pemerintah Tokyo kemungkinan besar akan mempertimbangkan langkah langkah defensif tambahan jika patroli semacam ini terus berulang.

Secara lebih luas, aksi militer gabungan seperti ini bisa memperburuk ketegangan di Indo Pasifik terutama di tengah persaingan besar kekuatan global, klaim wilayah, dan isu isu laut lepas, Taiwan, serta keamanan udara dan maritim kawasan.

Patroli udara bersama Rusia dan China baru baru ini bukan cuma sebuah latihan rutin melainkan bagian dari pamer kekuatan militer di tengah ketegangan geopolitik yang memanas. Jepang bereaksi serius sementara negara negara di kawasan menatap perkembangan ini dengan kewaspadaan. 

Momen ini menjadi pengingat bahwa status quo keamanan di Asia Timur semakin dinamis dan rawan gejolak.

Lebih baru Lebih lama

ads

Berita Amanah dan Terpeercaya

ads

Berita Amanah dan Terpeercaya
Berita Amanah dan Terpeercaya

نموذج الاتصال