Manchester United (MU) baru saja memperlihatkan pukulan telak untuk Wolverhampton Wanderers di Molineux Stadium. Skor akhir 1-4 jadi bukti dominasi Setan Merah di pekan ke-15 Premier League 2025/2026.
Kemenangan ini membawa angin segar bagi tim dan pelatih Ruben Amorim pun menyambut hasil ini dengan bahagia. Tapi alih alih puas, ia punya target lebih besar: menjaga momentum agar tak sekadar satu kali gol, melainkan rentetan kemenangan.
Target Besar: 20 Kemenangan Beruntun
Amorim dengan tegas meminta timnya untuk tidak berselebrasi berlebihan setelah kemenangan melawan Wolves. Menurutnya, musim masih panjang dan momentum seperti ini harus dimaksimalkan.
“Tujuan kami sekarang bukan hanya menang sekali, tapi membangun ritme,” kata Amorim seusai laga. Ia ingin MU mencapai titik di mana kemenangan demi kemenangan jadi kebiasaan 20 kali berturut turut kalau bisa.
Ambisi ini bukan tanpa alasan. Rentetan kemenangan berarti konsistensi, kepercayaan diri, dan bukti bahwa tim bisa bersaing di level tinggi.
Pentingnya Persiapan di Latihan
Amorim juga menekankan bahwa keberhasilan di lapangan tak muncul begitu saja semua harus dimulai dari latihan. Ia menginstruksikan seluruh pemain untuk serius dan maksimal di setiap sesi latihan.
Menurutnya, setiap pertandingan berikutnya tak bisa dianggap enteng. Persiapan matang jadi kunci agar hasil di lapangan mencerminkan usaha di latihan. Jadi bukan cuma soal bakat, tapi disiplin dan fokus.
Ancaman di Depan: Lawan Berat Menunggu
Meski kemenangan melawan Wolves terasa manis, MU tak punya banyak waktu untuk berleha leha. Pekan ke 16 telah menanti, dan menunggu mereka adalah tim yang tak bisa dianggap remeh: Bournemouth.
Sejarah mereka kontra Bournemouth tak selalu mulus. Jadi bagi MU, laga ini bisa jadi ujian sesungguhnya apakah mereka benar benar bisa meneruskan ambisi 20 kemenangan, atau momentum positif ini jadi berhenti di sini.
Kenapa Waspada meski Sudah Menang
Kemenangan besar memang menggembirakan. Tapi Amorim sadar hasil positif tak memberi jaminan untuk pertandingan berikutnya. Stabilitas performa, fokus latihan, dan mentalitas juara harus terus dijaga agar target ambisius bisa tercapai.
Dengan kata lain, kemenangan di Molineux bisa jadi awal yang baik tapi bukan akhir dari perjuangan.

