Penjualan Mobil di Indonesia Naik Tipis, Target 780 Ribu Unit Masih Jadi Tantangan

 

Penjualan Mobil di Indonesia Naik Tipis, Target 780 Ribu Unit Masih Jadi Tantangan

Penjualan Mobil di Indonesia Meningkat Tipis pada November 2025

Penjualan mobil di dalam negeri menunjukkan pemulihan pada November 2025. Menurut data dari Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia), sebanyak 74.252 unit mobil dikirim dari pabrik ke dealer naik sekitar 0,32 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 74.014 unit. 

Sementara itu, dari sisi konsumen atau retail sales penjualan juga bertambah, menyentuh angka 79.310 unit, meningkat sekitar 6,1 persen dibanding Oktober 2025 dengan penjualan 74.720 unit. Dengan hasil ini, November 2025 menjadi bulan dengan penjualan mobil tertinggi sepanjang tahun. Namun demikian, optimisme untuk menembus target ambisius akhir tahun mulai meredup.

Tren Tahunan: Kumulatif Masih di Bawah Tahun Lalu

Meski ada lonjakan di November, hitungan total dari Januari hingga November menunjukkan bahwa pasar otomotif Indonesia belum sepenuhnya pulih. Untuk wholesales, sepanjang 11 bulan tahun ini total distribusi unit hanya mencapai 710.084 unit, jauh lebih kecil dibanding periode yang sama di 2024 sebesar 785.917 unit. 

Pada penjualan ritel, posisi serupa terjadi. Hingga November 2025 tercatat 739.977 unit mobil sampai ke tangan konsumen, lebih rendah dari 807.586 unit pada periode yang sama tahun lalu. 

Penurunan ini menggambarkan bahwa meskipun ada perbaikan bulanan, daya beli dan kepercayaan pasar secara keseluruhan masih belum kembali seperti semula. Hal ini juga memaksa Gaikindo merevisi target penjualan mobil 2025 yang semula lebih tinggi.

Revisi Target: 2025 Dipatok 780 Ribu Unit

Awalnya, target penjualan mobil baru di Indonesia tahun 2025 sempat diproyeksi tinggi mendekati 900 ribu unit. Namun dinamika pasar dan kondisi ekonomi membuat target itu harus disesuaikan. Gaikindo akhirnya menetapkan target baru di angka 780 ribu unit

Penetapan target tersebut diumumkan menyusul penyelenggaraan pameran otomotif GJAW 2025 (Gaikindo Jakarta Auto Week) yang berlangsung akhir November. Meski ada lonjakan penjualan pada bulan itu, kondisi pasar yang belum stabil membuat target konservatif lebih realistis. 

Dengan demikian, sisa beberapa pekan hingga tutup tahun akan menentukan apakah target itu bisa tercapai meski banyak analis menilai target 780 ribu unit masih ambisius.

Pemain Utama: Merek Jepang Masih Memimpin

Dalam distribusi wholesales sepanjang Januari–November 2025, merek-merek Jepang tetap mendominasi pasar otomotif Indonesia. Di posisi tertinggi ada Toyota dengan total penjualan 224.018 unit. 

Di bawah Toyota, Daihatsu menempati urutan kedua dengan 118.774 unit, diikuti oleh Mitsubishi di posisi ketiga dengan 63.918 unit. Merek lain seperti Suzuki dan Honda juga masih bertahan masing-masing dengan 55.905 unit dan 53.301 unit. Dominasi merek Jepang ini menunjukkan bahwa preferensi konsumen tetap kuat terhadap merek lokal dan Jepang.

Harapan Pelik untuk Penutupan 2025

Hasil November mengisyaratkan bahwa industri otomotif mulai menggeliat kembali setelah beberapa bulan stagnan penjualan bulanan naik, permintaan konsumen kembali aktif, dan antusiasme di pameran otomotif terlihat nyata. Namun, jika melihat data kumulatif dan tren selama 11 bulan, sektor ini masih bergulat dengan tantangan daya beli dan ketidakpastian ekonomi.

Target 780 ribu unit terasa berat, mengingat sisa waktu hingga akhir tahun dan perlunya lonjakan besar untuk mengejar angka tersebut. Dominasi merek Jepang menjadi kekuatan stabil, tapi apakah tren positif beberapa bulan terakhir cukup untuk menutup tahun dengan hasil mendekati target? Hanya waktu yang bisa menjawabnya.

Lebih baru Lebih lama

ads

Berita Amanah dan Terpeercaya

ads

Berita Amanah dan Terpeercaya
Berita Amanah dan Terpeercaya

نموذج الاتصال