Kopi dan Kesehatan Jantung, Batas Aman Agar Tetap Nikmat Tanpa Risiko

 

Kopi dan Kesehatan Jantung, Batas Aman Agar Tetap Nikmat Tanpa Risiko

Kebiasaan Ngopi yang Perlu Diperhatikan

Bagi banyak orang, memulai hari dengan segelas kopi tampak seperti rutinitas biasa. Namun bila dikonsumsi secara terus‑menerus setiap hari dan dalam jumlah besar, kebiasaan itu bisa menimbulkan dampak yang kurang baik bagi kesehatan jantung. 

Studi terbaru menunjukkan bahwa konsumsi kafein kronis baik dari kopi, teh, minuman bersoda, maupun minuman energi setidaknya lima hari dalam seminggu ternyata bisa meningkatkan risiko gangguan kardiovaskular.

Kopi memang punya reputasi sebagai penambah energi dan konsentrasi. Namun efek stimulan dari kafein juga bisa memengaruhi sistem saraf tubuh, memicu peningkatan detak jantung dan tekanan darah. Jika kondisi ini berlangsung terus‑menerus, jantung dan pembuluh darah akan terus bekerja ekstra, yang dalam jangka panjang bisa berakibat pada masalah kesehatan serius.

Meski rekomendasi umum menyebutkan bahwa konsumsi hingga sekitar 400 mg kafein per hari relatif aman bagi orang dewasa sehat, respons tubuh tiap individu berbeda‑beda. Bagi sebagian orang, konsumsi mendekati atau melebihi batas itu masih bisa berdampak negatif.

Temuan Studi Terbaru soal Konsumsi Kafein

Sebuah penelitian yang dipresentasikan dalam konferensi kesehatan di Asia tahun 2024 menunjukkan bahwa orang dewasa sehat yang rutin mengonsumsi kafein dalam jumlah besar dan sering minimal lima hari dalam seminggu ternyata menunjukkan perubahan signifikan pada tekanan darah dan detak jantung.

Dalam penelitian tersebut, sebanyak 92 orang sehat berusia 18–45 tahun diperiksa tekanan darah dan denyut nadinya sebelum dan sesudah aktivitas fisik ringan. Mereka juga diminta melaporkan berapa banyak kafein yang mereka konsumsi sehari‑hari dari kopi, soda, teh, atau minuman berenergi. 

Hasilnya menunjukkan bahwa peserta yang mengonsumsi kafein secara kronis cenderung mengalami peningkatan detak jantung dan tekanan darah, bahkan setelah waktu istirahat. Dampak ini bisa berarti sistem saraf otonom, yang mengatur detak jantung dan tekanan darah, terganggu jika kafein dikonsumsi secara terus‑menerus dalam dosis tinggi. 

Untuk peserta yang mencapai konsumsi 600 mg per hari, efeknya jauh lebih jelas: detak jantung dan tekanan darah menunjukkan lonjakan setelah aktivitas fisik ringan, dan pemulihan ke kondisi normal jadi lebih lamban.

Batas Aman Konsumsi Kopi dan Faktor Sensitivitas Individu

Menurut rekomendasi umum, bagi orang dewasa sehat, konsumsi kafein hingga sekitar 400 mg per hari setara kira‑kira empat cangkir kopi umumnya dianggap masih dalam batas aman. Namun, penting untuk diingat bahwa tiap tubuh memetabolisme kafein secara berbeda. 

Artinya, seseorang bisa saja merasa aman walau mengonsumsi di batas atas, sementara orang lain bisa merasakan efek negatif meskipun hanya sedikit melampaui batas itu. Selain itu, rutinitas konsumsi bukan hanya jumlah juga penting diperhatikan. 

Kebiasaan ngopi setiap hari, konsumsi minuman energi, soda, atau teh berkafein secara teratur bisa membuat tubuh terpapar kafein terus‑menerus, dan itulah yang bisa menjadi faktor risiko untuk kesehatan jantung.

Bagi mereka yang ingin tetap menikmati kopi, mengambil jeda di beberapa hari dalam seminggu atau membatasi porsi bisa menjadi pilihan bijak. Memperhatikan faktor lain seperti tekanan darah, detak jantung saat istirahat, serta kondisi kesehatan umum bisa membantu menentukan seberapa aman konsumsi kopi bagi tubuh masing‑masing.

Nikmati Kopi dengan Bijak

Kopi tetap menjadi pilihan populer dan bisa memberi manfaat seperti meningkatkan kewaspadaan dan energi. Namun, seperti banyak hal lain, konsumenannya perlu diperhatikan dengan bijak. 

Bila dikonsumsi dalam jumlah besar dan rutin setiap hari, kopi tepatnya kafein di dalamnya bisa memberi tekanan tambahan bagi sistem kardiovaskular, meningkatkan detak jantung dan tekanan darah, serta memperbesar risiko penyakit jantung atau hipertensi di masa depan.

Bagi kamu yang rutin minum kopi, pertimbangkan untuk mengurangi frekuensi dan porsi, serta pantau respons tubuh terhadap kafein. Dengan begitu, kenikmatan kopi bisa tetap didapat tanpa mengorbankan kesehatan jantung.

Lebih baru Lebih lama

ads

Berita Amanah dan Terpeercaya

ads

Berita Amanah dan Terpeercaya
Berita Amanah dan Terpeercaya

نموذج الاتصال