Allan Andersn Tampilkan Wajah Baru Lewat “Senafas”
Penyanyi Indonesia Allan Andersn resmi melepas single terbarunya berjudul “Senafas” pada Jumat, 5 Desember 2025. Ini bukan sekadar rilisan biasa, karena “Senafas” adalah karya kolaborasi pertamanya bersama komposer asal Malaysia.
Lagu ini menjadi bukti bahwa Allan berani keluar dari zona nyaman dan bereksperimen dengan identitas musikal yang lebih luas. Dengan lirik penuh kepekaan dan melodi yang menyentuh, Allan berharap lagu ini bisa menyentuh perasaan banyak pendengar.
Bagi Allan, “Senafas” menandai babak baru dalam kariernya bukan sekadar penyanyi lokal, tetapi juga calon musisi dengan jangkauan internasional. Selain sebagai single, “Senafas” juga terpilih menjadi OST resmi untuk drama Malaysia populer, memberikan makna lebih dari sekadar musik.
Hal ini menunjukkan bahwa Allan tak hanya mengincar popularitas lewat streaming, tetapi juga menembus ruang seni lintas negara. Dengan cara ini, Allan memperluas basis pendengar dan membuka peluang baru untuk meraih hati penikmat musik di Asia Tenggara.
Kolaborasi Lintas Negara: Allan & Farouk Roman
“Senafas” lahir dari kerjasama antara Allan Andersn dan komposer ternama Malaysia, Farouk Roman — yang bertindak sebagai pencipta sekaligus produser. Lirik ditulis oleh Senna, sementara aransemen, mixing, dan mastering dipercayakan kepada tim profesional.
Farouk Roman dikenal luas sebagai komposer berpengaruh di negeri jiran, dengan reputasi sebagai “Raja OST” berkat deretan lagu tema drama sukses yang diciptakannya. Keahliannya menyusun melodi emosional dan mudah diingat membuat setiap karyanya berkesan dan melekat kuat di hati pendengar.
Dengan latar belakang tersebut, kolaborasi ini bukan sekadar “coba-coba”, melainkan upaya serius untuk menciptakan karya musik dengan kualitas tinggi, yang mampu melintasi batas geografis dan budaya.
Allan sebagai penyanyi membawa karakter vokal dan interpretasi pribadinya, sementara Farouk menambah warna profesional lewat aransemen dan produksi. Hasilnya: sebuah balada emosional dengan kedalaman musik dan lirik yang relevan.
“Senafas” Sebagai OST: Menguatkan Nuansa Cerita dan Emosi
Lebih dari sekadar single komersial, “Senafas” dipilih menjadi lagu tema resmi untuk drama televisi Malaysia populer, “Setiaku Berdiri”. Lagu ini dihadirkan untuk memperkuat atmosfer emosional cerita mengangkat tema kesetiaan, kehilangan, dan cinta yang tetap bertahan meski dalam diam.
Pemilihan “Senafas” sebagai OST bukan tanpa alasan. Melodi yang menyayat dan lirik yang mendalam menjadikan lagu ini cocok untuk mendampingi alur drama yang sarat konflik batin dan romansa. Bagi pendengar, lagu ini bisa jadi pintu masuk ke dalam dunia cerita drama, sekaligus membuat mereka lebih terhubung secara emosional.
Bagi Allan, ini momentum penting bukan hanya soal musik, tapi tentang bagaimana karyanya bisa menjadi bagian dari narasi visual yang lebih besar. Dengan memakai medium OST, “Senafas” berpotensi menjangkau penonton drama di Malaysia dan luar negeri menjadikan satu lagu sebagai jembatan budaya dan perasaan antara Indonesia dan Malaysia.
Makna Strategis di Balik Rilisan Akhir Tahun
Rilis “Senafas” di penghujung 2025 memang terasa strategis. Bagi Allan, ini penanda bahwa tahun ini bukan hanya soal lagu biasa, melainkan pembuktian bahwa ia siap memperluas sayap ke kancah regional. Kolaborasi internasional ini bisa membuka pintu ke pasar dan audiens baru di luar Indonesia.
Selain itu, dengan kualitas produksi dari tim Malaysia ditambah komposer berkelas Allan menunjukkan bahwa ia serius membangun citra sebagai musisi profesional, bukan sekadar artis sesaat. Langkah ini juga bisa mempengaruhi persepsi publik terhadap musik lintas negara.
Di tengah era digital dan globalisasi musik, kolaborasi seperti ini semakin relevan. Allan semakin menegaskan komitmennya untuk mengeksplorasi dan menghasilkan karya berkualitas, terlepas dari batas negara.
Jika respons pendengar positif, bukan tidak mungkin kariernya akan melesat lebih jauh tidak hanya sebagai penyanyi Indonesia, tetapi sebagai penyanyi dengan daya tarik regional. “Senafas” pun menjadi pengingat bahwa musik bisa menjadi jembatan budaya; bahwa suara dan melodi bisa menyatukan perasaan di berbagai latar belakang.
