Beberapa hari lalu, sekitar jam 23.15 waktu Jepang, sebuah gempa berkekuatan 7,5 magnitudo mengguncang lepas pantai Prefektur Aomori bagian paling utara Pulau Honshu. Getarannya terasa sampai ke daratan, memicu peringatan tsunami dan membuat ribuan orang dievakuasi.
Meskipun kerusakan awal terlihat relatif ringan dengan luka ringan dan kerusakan kecil pada bangunan badan geologi dan cuaca negeri sakura ini Japan Meteorological Agency JMA langsung mengumumkan advisory “megaquake”.
Yaitu peringatan akan kemungkinan gempa dengan kekuatan jauh lebih besar M8 atau lebih dalam beberapa hari ke depan.
Advisory itu bukan prediksi pasti tapi sinyal supaya warga dan instansi publik lebih siap. Yuk kita bahas detailnya.
Kenapa Jepang Keluarkan Peringatan
Gempa awal sebagai “peringatan dini”
Gempa 7,5 bukan gempa kecil intensitasnya cukup untuk membuat barang di rumah jatuh atau pecah kaca retak dan memicu sistem peringatan tsunami.
Karena gempa terjadi di lepas pantai zona subduksi lempeng bawah laut seperti Japan Trench dan Kuril Trench para ahli melihat ada kemungkinan bahwa gempa ini bisa jadi pemicu gempa susulan yang jauh lebih besar.
Risiko tsunami dan bencana besar
Bila gempa besar M8 terjadi di jalur subduksi lempeng dampaknya bisa ekstrem mulai dari gempa terkuat tsunami raksasa hingga kerusakan infrastruktur masif. Pemerintah bahkan memperingatkan gelombang tinggi dan potensi korban besar skenario yang tidak bisa dianggap remeh.
Karena itulah JMA dan pemerintah Jepang memilih untuk menaikkan status kewaspadaan. Advisory ini bukan untuk menakuti melainkan untuk mengingatkan agar semua tetap waspada dan siap.
Siapa yang Terkena Dampak
Wilayah pantai dari Hokkaido sampai Chiba
Peringatan “megaquake” dan potensi tsunami menyentuh 182 kotamadya dari ujung utara Jepang Hokkaido sampai ke Chiba wilayah pesisir di dekat Tokyo.
Artinya bagi warga lokal maupun wisatawan di zona pesisir termasuk resort pelabuhan kawasan wisata musim dingin harus siap sedia. Tidak kalah penting hunian di daratan lebih aman dari tsunami tetapi gempa bisa membuat bangunan goyah sehingga perencanaan tanggap darurat tetap krusial.
Wisatawan dan orang luar Jepang
Kalau kamu berencana ke Jepang terutama ke area pesisir sebaiknya pantau terus info dari pihak berwenang JMA atau instansi lokal. Banyak layanan transportasi terutama kereta cepat dan penerbangan sempat terganggu setelah gempa. Meski situasinya sudah agak normal kemungkinan gempa susulan tetap ada.
Apa yang Sudah Dilakukan Pemerintah Jepang
Pascagempa pemerintah langsung membentuk tim darurat memantau kondisi benda berbahaya seperti instalasi nuklir sampai memeriksa jalur transportasi utama. Tapi yang paling penting mengirim pesan kepada warga agar tenang tidak panik dan siap menghadapi situasi.
Sistem peringatan yang dulu lebih simpel kini telah diperbarui advisory megaquake kini bisa dikeluarkan lebih cepat saat ancaman nyata muncul.
Apa Artinya Bagi Warga dan Kita yang Mengikuti Kasus
-
Bila tinggal di Jepang atau berencana ke sana penting untuk punya “tas darurat” berisi air makanan ringan senter radio atau ponsel dengan baterai penuh helm dan peralatan dasar lain jika gempa besar terjadi tiba tiba
-
Pastikan bangunan tempat tinggal atau hotel mengikuti standar gempa Jepang karena struktur yang kuat bisa menyelamatkan dari reruntuhan
-
Kenali jalur evakuasi lokal terutama di daerah pesisir karena tsunami bisa datang cepat setelah gempa besar
-
Jangan panik tetapi tetap waspada advisory ini bukan ramalan pasti tetapi panggilan untuk siap siaga
Kenapa Kita Harus Peduli Bukan Panik
Tentu kata “megaquake” terdengar menyeramkan. Tapi perlu kamu tahu advisory ini bukan naskah film bencana. Ini alat pencegahan bukan prediksi final. Walau risikonya meningkat peluang gempa sangat besar tetap kecil dalam waktu dekat.

